Program Kunjungan Rutin Santri

PPS Darussilmi Bintan – Pasca pemerintah mengumumkan Indonesia Bebas Pandemi Covid-19, Pondok Pesantren Darussilmi Bintan kembali melakukan Program Kunjungan dan Perpulangan Rutin Santri setiap bulan.

Dimana setiap bulannya orang tua/wali santri diperkenankan untuk mengunjungi anaknya di area pondok pesantren dengan durasi waktu 90 menit.

Kunjungan ini dilakukan setiap hari Ahad pertama di bulan Masehi dan dibagi menjadi 2 sesi yakni:

  1. Pukul 10.00 -11.30 WIB untuk santri kelas I, II & III (Wustho/ SMP)
  2. Pukul 13.30-15.00 WIB untuk santri kelas IV, V, VI & Takhossus (Ulya/SMA)

Selalu tampak wajah-wajah ceria dan penuh semangat disetiap moment kunjungan berlangsung.

Area mesjid lantai I maupun lantai II selalu menjadi area favorit dijadikan tempat berkumpul dengan keluarga.

Ruang kelas dan teras-teras kelaspun juga selalu menjadi tempat yang ramai saat kunjungan. Jika cuaca tidak hujan, taman-taman pondok dan gazebo pun dipenuhi oleh keluarga santri. Maa syaa Allooh.

Dan yang tidak kalah membahagiakan adalah ketika ada wali santri yang mau berbagi waktu dan makanan dengan santri-santri luar pulau.

Mereka mengajak para santri luar pulau makan bareng dengan anaknya, seakan menjadi pengganti orang tua para santri tersebut.

Namun suasana haru juga akan kita jumpai ketika waktu kunjungan sudah hampir habis.

Terlebih lagi saat santri-santri kita dari Pengurus OSDASI (Organisasi Santri Darussilmi Bintan) sudah mulai mengingatkan tentang akan berakhirnya waktu kunjungan.

Para pengurus OSDASI inilah yang banyak membantu di lapangan sehingga kegiatan program kunjungan ini berlangsung sukses, nyaman dan tertib pada setiap bulan di pondok putra. Jazaahumulloohu ahsanal jazaa.

Melalui program ini, Lajnah Kesantrian yang bekerja sama dengan OSDASI membuka kotak infaq bagi orang tua santri yang ingin berbagi rezeki.

Dimana infaq kunjungan ini dialokasikan untuk mensupport pendanaan kegiatan-kegiatan santri di pondok seperti membantu biaya kegiatan class meeting, menjenguk santri yang sakit, mengapresiasi santri-santri teladan, dan sebagainya.

Dengan program kunjungan rutin santri dengan durasi waktu 90 menit ini, semoga kerinduan santri dan keluarganya bisa terobati.

Adapun untuk santri yang tidak dikunjungi, seperti santri luar pulau Bintan, atau yang keluarganya sedang tidak sempat datang, maka mereka tetap difasilitasi untuk menelpon orang tuanya.

Sekedar untuk melepas kerinduan meski hanya lewat suara saja.

Melalui program kunjungan ini tentu sangat diharapkan agar anak-anak secara umum bisa kembali bersemangat dalam menuntut ilmu, belajar di kelas, menghafal dan memuroja’ah hafalan-hafalan qur’annya baik di dalam halaqoh maupun di luar halaqoh tahfizh, semakin bersemangat untuk memperbaiki adab dan akhlaknya, serta terus berusaha untuk menjadi anak-anak yang bisa menebar manfaat untuk banyak orang.

Nasehat dan motivasi seperti ini diharapkan pula agar tersampaikan dari lisan orang tua/ wali santri kepada anak-anaknya.

Karena hakikatnya ketika orang tua santri sudah pulang, para ustadznyalah yang akan mengambil peran mereka sebagai orang tua.

Semoga Allah mudahkan para ustadz untuk membimbing dan mengajarkan mereka hal-hal yang baik.

Robbana hablanaa minashshoolihiin.

Tinggalkan komentar